Kamis, 28 Februari 2008

Kepada kesunyian yang terhormat

Mungkin disaat serigala-serigala mengadakan konser diatas gunung Nagreg
Menandakan sebuah undangan untuk kesunyian akan tiba
Yang akan merangkul geliat santri dibilik-bilik suci

Kupilih sunyi untuk merangkul keabadian
Melepaskan kenyenyakan punggung-punggung semesta
Adakah lagi?
Kesunyian diujung nafas rokokku
Lalu terkontaminasi dengan sebuah serenada jubah malam
Ternyata dirimu membantaiku juga dengan seribu kesunyian
Yang datang dari pusat segala ujung

Ingatkah dirimu disaat membenturkan diri
Kepada kesunyian yang terhormat
Berbicara disudut-sudut gunung
Melepaskan candi-candi kehidupan
Menujun kesunyian – membentuk riwayat dari baygon atau minyak wangiku

Adakah lagi?
Sebuah abjad waktu yang berbicara
Tentang keranjang sunyi yang dilahap olehmu

Maaf: kepada kesunyianmu /rokokku sebentar lagi wafat/
Terbenam oleh pucratan-pucratan matahari


2008

3 komentar:

DiaRy OeLa,,,^^ mengatakan...

Sunyi apaan?

Orang di Nurul Ummah santrinya banyak kok..

DiaRy OeLa,,,^^ mengatakan...

Eh kamu tu penyair hebat yak???

puisi-puisi kamu keren juga..

aku tau kamu dari temenku yang namanya MAIA. dia tuh suka banget cerita tentang kamu.

oh ya Maia buat novel tentang kamu lo..? dari ceritanya kayaknya kamu orangnya unik ya??

padahal aku sering diajak ke jogja ama Maia, tapi kok nggak pernah ketemu ama kamu ya? sekarang aja aku diajak lagi buat bikin video klip disana.

kamu orangnya tu gimana tho? kok kayaknya Maia nge-fans banget ama kamu? seberapa unikkah dirimu?

aku tuh masih kecil. masih umur 14 thn. tapi kayaknya kamu orangnya dewasa deh! Walaupun aku masih kecil, tapi bisa kan kita saling berbagi ilmu? Aku juga pengen bisa nulis puisi. Aku orangnya nggak nyebelin kayak Maia kok. Tenang aja!!
salam kenal aja dari aku...

sekian..

OeLa


NB: punya FS ga?? kalo punya add aku di ula2@plasa.com.

Maia Rosyida mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.