1
Maukah kau diskusi denganku
Tentang agama, filsafat, sastra atau politik
Jangan di restoran percakapan kita dimulai,
Aku paranoid dengan keramaian, karena menjauhkanku
Dengan sunyi. Dan kita akan memasuki sebuah kafe sepi
Di mana kita hanya memesan air putih dan kentang goreng
Di antara makanan-makanan yang orang pesan
Kau masih belum memulai diskusi kita ini
Lalu lonceng jam berbunyi aneh.
2
Karena kau tahu aku tak butuh apa pun darimu
Kita akan pula menukar keyakinan kita masing-masing
Di paling utara angin ribut sudah berisik, mengganggu
Percakapan kita malam ini untuk menggugat keheningan
Dalam diri, mengupas takdir dengan pisau keimanan
Kita pun terluka bersama, sejak diskusi kita dimulai.
Adakah keindahan selain wanita dan dunia, aku bertanya kepadamu
Kau mengelak dan mengerang. Sehingga eranganmu itulah yang paling
Indah, seperti salak anjing yang menggema di samping sudut sunyi
Kau masih belum mau memulai diskusi ini. Terlalu berisik memang
Sepasang muda-mudi yang bertengkar, televisi yang sedang menayangkan
Cerita-cerita ingusan, alunan lagu yang membuatku tambah gila.
3
Hal-hal yang filosofis pastinya yang kau inginkan disini, atau teriakan
Panjang sajak-sajak romantis yang menyimpan keluhan
Yang panjang dan tenang. Di atas meja beberapa lilin mengumbar cahayanya untuk kita, mengupas kembali kegilaan kita pada hakikat sunyi. Dan wajahmu, membuat aku ingin bertasbih kepada-Nya malam ini. Telah Kupenuhi kedua kupingmu dengan
kata-kata yang paling indah sekalipun. Tanpa berhenti, agar diskusi ini kita mulai segera.
Maukah kau diskusi tentang agama, filsafat, sastra atau politik
Denganku malam ini.
2009